SISTEM PAKAR PENENTUAN KEBUTUHAN GIZI PADA PENDERITA PENYAKIT DIABETES MELLITUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

2015: Seminar Informatika Aplikatif Polinema (SIAP)

Ahmad Zainurrohim
Ekojono Ekojono

Abstract

Diabetes adalah penyakit tertua didunia. Diabetes berhubungan dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah.
Secara medis, pengertian Diabetes melitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) akibat kekurangan insulin. Mengelola
penyakit kencing manis atau Diabetes melitus selain dengan obat-obatan, penderita harus bisa mengontrol kadar
gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan
Diabetes. Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM), oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang berkualitas pada individu dan masyarakat. Pelayanan
gizi merupakan salah satu sub-sistem dalam pelayanan kesehatan paripurna, yang berfokus kepada keamanan
pasien. Asupan zat gizi yang tidak sesuai kebutuhan sangat berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit maupun
komplikasinya. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode forward chaining dan certainty factor. Forward
chaining merupakan metode inference yang melakukan enalaran dari suatu masalah kepada solusinya, karena
inference dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika klausa premis sesuai dengan
situasi (bernilai true), maka proses akan menyatakan konklusi. Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter
klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya kepercayaan. Model yang sering digunakan untuk
menghitung tingkat keyakinan (CF) dari sebuah rule.

References

American Association of Clinical Endocrinologist,
2002, Medical Guidelines for the Management of
Diabetes Mellitus The AACE System of Intensive
Diabetes Self Management. Unites
Brussels. 2005. Global guideline for Type 2 Diabetes.
International Diabetes Federation: IDF Clinical
Guidelines Task Force. States of America.
Depkes.(2015). Tahun 2030 Prevalensi diabtes
melitus di Indonesia mencapai 21,3 juta orang
dalam
http://bidanku.com/jenis-makanan-untuk-diet￾seimbang#ixzz3e2gvrX1I (akses : 21 Juni
2015)
http://naturindonesia.com/diet-sehat/diet-untuk￾penderita-Diabetes.html (akses : 15
Januari 2015)
http://www.depkes.go.id/article/view/414/tahun-
2030-prevalensi-Diabetes-melitus-di-indonesia￾mencapai-213-juta-orang.html
Izwardy, Doddy. 2014. Pedoman Proses Asuhan Gizi
Terstandar(PAGT), Jakarta
Kusrini, Penggunaan Certainty Factor Dalam
Sistem Pakar untuk melakukan Diagnosis dan
Memberikan Terapi Penyakit Epilepsi dan
Keluarganya, STMIK AMIKOM: Yogyakarta.
PB. PERKENI. Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia. Konsensus Pengelolaan Diabetes
Melitus di Indonesia. Jakarta 1998
Sommerville, Ian.(2000). Software Engineering/Sixth
Edition. Lancaster
Tridjaja, Bambang. 2009. Konsensus Nasional
Pengelolahan DM 1, Jakarta
Waspadji, S. 2007. Pedoman diet Diabetes Mellitus.
FKUI: Jakarta.