PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

2016: Seminar Informatika Aplikatif Polinema (SIAP)

Gesfriansyah Damardana Laksono
Yan Watequlis Syaifidin
Mungki Astiningrum

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan sekelompok penyakit kompleks dan heterogen yang
disebabkan  oleh  virus  seperti  Rotavirus,  virus  Influensa,  bakteri  Streptococcus  pneumoniae dan  bakteri
Staphylococcus  aureus.ISPA  dapat  mengenai  setiap  lokasi  di  sepanjang  saluran  napas.Bentuk-bentuk  ISPA
antara lain adalah  Tonsilitis(infeksi pada jaringan tonsil),  rinosinusitis/sinusitis,  faringitis(radang pada faring),
bronkhitis(infeksi pada saluran  udara dari paru-paru), dan  pneumonia(perdangan pada salah satu atau  kedua
paru-paru).ISPA  juga  merupakan  salah  satu  penyebab  utama  konsultasi  atau  rawat  inap  di  fasilitas  pelayanan
kesehatan.  Prevalensi  ISPA  di  Indonesia  sebanyak  25,0%  (rentang:  17,0%  -  41,7%)  dengan  12  provinsi  di
antaranya  mempunyai  prevalensi  di  atas  angka  nasional.  Dari  data  tersebut  menunjukan  sebagian  besar
masyarakat  luas  kurang  memahami  dengan  gejala  penyakit  ISPA  yang  dideritanya  dan  bagaimana  cara
penanggulannya.
Maka  diperlukan  suatu  alat  atau  sistem  yang  lebih  praktis  dan  juga  memiliki  kemampuan  seperti
pakar/dokter  dalam  membantu  mendiagnosa  gejala-gejala  penyakit.Sistem  yang  dimaksud  adalah  sistem
pakar.Metode  certainty  factor seringkali  digunakan  dalam  pemberian  faktor  nilai  keyakinan.Metode  ini
memberikan ruang tersendiri pada pakar dan pengguna dalam mengungkapkan pemberian nilai keyakinan.
Adapun hasil akurasi diagnosa dari sistem pakar ini  memiliki tingkat keakurasiansebesar 90% didapat
dari mencocokan hasil diagnosa dari sistem dengan diagnosa pakar.Hasil uji akurasi diperoleh dari 10 skenario
uji, 9 skenario dinyatakan tepat sasaran.

References

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). [online]
tersedia:
http://www.faktakesehatan.com/2015/03/inf
eksi-saluran-pernapasan-atas-ispa.html
Kusumadewi, Sri. 2003. “Artificial Intelligence
(Teknik dan Aplikasinya)”.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laporan RISKESDAS Tahun 2013.[online] tersedia:
http://labdata.litbang.depkes.go.id/risetbadan-litbangkes/menu-riskesnas/menuriskesdas/374-rkd-2013.pdf.
Latumakulita, Luther A. 2012. “Sistem Pakar
Pendiagnosa Penyakit Anak Menggunakan
Certainty Factor (CF)”.
ejournal.unsrat.ac.id › Home › Vol 12, No 2
(2012) › Latumakulita. [19 Nopember
2015]
Parhusip, Jadiaman. 2012. "Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Jantung Menggunakan Metode
Certainty Factor Berbasis Web".
jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/articl
e/view/1054.[06 Desember 2015]
Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo. 2005.
“BAG/SMF Ilmu Penyakit Paru. Edisi
III”.Surabaya:Rumah Sakit Umum Dokter
Soetomo.
Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo. 2005.
“BAG/SMF Ilmu Penyakit Telinga, Hidung,
Dan Tenggorok. Edisi III”.
Surabaya:Rumah Sakit Umum Dokter
Soetomo.
Seputar ISPA. [online] tersedia:
http://klikdokter.com/tanyadokter/penyakitdalam/seputar-ispaSoetomo.